Selamat datang di Blog saya yang sederhana ini... berusahalah mencari dunia namun jangan melupakan yang menciptakan Dunia...

Minggu, 10 Januari 2010

Laki-laki dan Perempuan, sederajatkah..??

. Minggu, 10 Januari 2010

Sebuah pertanyaan yang biasa dan mudah dijawab. Tapi di dalamnya mengandung banyak arti dan sangat menarik untuk diperbincangkan di zaman yang semakin menjadi-jadi ini. Semakin kita belajar untuk lebih mendalami kesamaan atau perbedaan derajat itu semuanya akan terasa lebih menarik untuk diperbincangkan.
Derajat seorang laki-laki ataupun perempuan bisa dikatakan sama dan bisa juga dikatakan berbeda tergantung dari segi mana kita melihatnya. Contoh saja:
Lelaki dan perempuan ditinjau dari bentuk fisik dan fungsinya sungguh sangat berbeda, ada perbedaan-perbedaan yang begitu menonjol dari keduanya, misalnya:
1. Dari cara berpakaian; Cara berpakaian seorang wanita terkesan lebih bebas bisa mengenakan apa saja, baik rok ataupun celana. Tetapi pria tidak sebebas wanita. Ada batasan-batasan tertentu untuk pria yang tidak boleh dilakukan, misalnya memakai rok (banci dunk’s). Mengingat fungsinya sebagai pemimpin yang rata-rata punya jiwa tegas dan berwibawa tak pantas donk kalo pake rok … ! Pasti gak lucu… rok itu pantasnya dipake buat cewek karena sesuai dengan fungsinya yang lemah lembut dan ramah.
2. Aksesoris dan Make Up; Aksesoris dan make up sering kali digunakan oleh wanita bahkan agak tabu jika seorang perempuan tidak mengenakan make up dan aksesoris, serasa sayur tanpa garam atau bahkan bagaikan bumi tanpa langit. Kebayangkan…? Meskipun bumi dan langit sangat berbeda tetapi saling melengkapi kan…? Sedangkan seorang laki-laki jika mengenakan aksesoris dan make up berlebihan kesannya tuh gimana gitu…kembali ke hal yang tadi, banci donk…?!
Peranan lelaki dan perempuan ditinjau dari segi budaya pun berbeda karena tugas laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda. Dan perbedaan itu ada sejak dahulu, sejak nenek moyang kita dilahirkan, juga sejak nenek moyang Darwin ada, mungkin juga sejak Adam turun ke bumi. Dari dahulu sampe sekarang tugas laki-laki ditinjau dari segi budaya adalah mengatur urusan luar rumah tangga, misalnya menghidupi keluarga dengan bekerja. Sedangkan seorang wanita dari jaman dahulu sampe jaman sekarang meskipun ada emansipasi tapi tetap bertugas mengatur urusan di dalam rumah tangga. Contohnya, jika telah bersuami, mengurus anak dan menata rumah tangga dengan baik.
Peranan laki-laki dan perempuan di masyarakat.
Sesuai dengan peranannya laki-laki dan wanita di masyarakat sebenarnya untuk menerima haknya sederajat tetapi untuk kewajibannya ada perbedaan.
Kalo kita melihat dewasa ini hampir semua wanita bisa melakukan peranan laki-laki, dan tidak sedikit pula laki-laki yang sudah melakukan peranan sebagai perempuan.
Meski ada istilah emansipasi, bukan berarti perempuan boleh seenaknya saja menduduki kedudukan laki-laki, tentu harus dengan syarat dan prasyarat. Begitu pula laki-laki mungkin yang harus disederajatkan dalam konteks ini adalah beberapa hak kemanusiaannya. Hak antara laki-laki dan perempuan itu sama, namun mereka mempunyai kewajiban yang berbeda.
Dilihat dari segi intelektualnya, wanita cenderung bisa menempatkan dirinya. Misalnya, faktor lingkungan itu jelek, tapi bisa menjadi seseorang yang mungkin bisa baik. Sedangkan laki-laki mereka cenderung berpatokan pada lingkungan. Jika lingkungan baik, maka baik pula kelakuannya. Jika lingkungannya jelek, maka jelek pulalah kelakuannya.
Peranan laki-laki dan perempuan di keluarga pun berbeda, pada hakikatnya laki-laki merupakan sosok seorang pemimpin, kenapa tidak wanita? Hal ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an bahwa laki-laki adalah sosok seorang pemimpin.
Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan sesuai dengan tugas dan peranannya masing-masing di dunia ini. Meski ada emansipasi atau persamaan gender bukan berarti perempuan bisa seenaknya saja menduduki kedudukan laki-laki. Peranan laki-laki adalah sebagai pemimpin yang harus siap mengatur anak dan istrinya sebijaksana mungkin, sedangkan peranan perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga. Meskipun sekarang ada emansipasi tapi tugas seorang wanita tidak akan berubah, ia tetap menjadi ibu rumah tangga yang mengatur keuangan dan keperluan-keperluan rumah tangga lain, karena itu telah menjadi kewajibannya.
Bayangkan saja jika seluruh manusia di dunia ini, laki-laki memegang peranan sebagai pemimpin yang tugasnya mencari nafkah dan perempuan menjadi ibu rumah tangga yang baik yang memegang harga dirinya, pasti kita semua bisa mengatasi masalah pengangguran.
Kedudukan laki-laki dan perempuan menurut agama.


Di hadapan Allah, laki-laki atau perempuan, tua ataupun muda, derajatnya semuanya sama, yang membedakan hanyalah kadar ketakwaannya saja. Mungkin derajat mereka sama, namun dalam pelaksanaan berbeda.
Contoh : 1. Laki-laki yang berjihad di jalan Allah akan mendapatkan balasan surga. Nah, apakah wanita tidak bisa? Tentu saja bisa, wanita yang diam di rumah guna mengurusi anak-anaknya, sholat, dan berpuasa, serta taat pada suaminya, itu pahalanya sama dengan mereka yang berjihad.
2. Laki-laki yang melaksanakan sholat Jum’at pahalanya sama dengan orang yang melaksanakan haji. Sedangkan bagi seorang perempuan adalah menyiapkan pakaian ketika si suami akan pergi ke masjid dan menyiapkan hidangan ketika sang laki-laki datang. Derajat seorang wanita akan tinggi jika ia telah menjadi seorang ibu. Sedangkan derajat seorang laki-laki akan tinggi apabila ia telah jadi kepala rumah tangga yang baik.
Dua hal di atas membuktikan bahwa hak laki-laki dan perempuan itu sama, namun dalam cara mendapatkannyalah yang berbeda. Dan selalu ingatlah bahwa Allah Swt. telah menciptakan sesuatu dengan sesempurna mungkin, dan terbaik untuk masing-masing.
Dari keterangan-keterangan di atas semoga memberi manfaat bagi kita semua. Perlu diingat…! Kita tidak bisa menentukan pria dan wanita itu sederajat apa tidak sebelum kita melihat dari segi mana pertanyaan itu ada…!!
Meskipun telah terjadi persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan di masyarakat, tetapi kita tidak boleh melepaskan kodrat kita sebagai laki-laki atau perempuan. Kita harus bisa menyeimbangkan peranan laki-laki ditinjau dari berbagai aspek. Kita harus ingat bahwa kita semuanya adalah pemimpin untuk diri kita sendiri dan kita harus bisa membina semuanya dengan baik, meskipun hasilnya tidak seratus persen, tapi kita harus berjuang hingga titik darah penghabisan atau hingga raga ini berhenti berdetak.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Futur, Gerah, Jenuh, Maen Game Dulu....

 

detikdotcom

Free Download

Photobucket

Penurun Berat Badan

Slimming.com
Natures Drugstore
PureAcaiBerry

Daftar Ziddu di Sini:

Internet Sehat

Web Hosting

Cari Orang

Search di Yahoo dapat Uang, daftar di sini:

Buruan Daftar

Mau Online dibayar dollar...? daftar di sini..

Free money making opportunity. Join Cashfiesta.com and earn cash.
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by miscah.blogspot.com